kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peranan Ekonomi GoTo


Sabtu, 22 Mei 2021 / 14:16 WIB
Peranan Ekonomi GoTo
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Seorang pengusaha di sektor energi mengaku kagum melihat kemajuan yang diraih Gojek. Betapa tidak? Perusahaan berbasis teknologi digital itu dalam waktu singkat mampu menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang. Ia membandingkan dengan perusahaannya yang dibangun selama bertahun-tahun "hanya" mempekerjakan belasan ribu pegawai.

Astra International, konglomerasi dengan berbagai lini bisnis hingga cucu perusahaan, pun jumlah karyawannya berkisar seratusan ribu orang.Seorang pengusaha di sektor finansial juga takjub dengan kinerja Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, dan sebagainya. Perusahaannya yang beroperasi sekian lama ternyata tersalip jauh nilai transaksi dan valuasinya. "Mungkin saya lahirnya kecepetan," gumamnya.

Serasa belum lama Gojek mengoperasikan aplikasi pengantaran penumpang. Di masa-masa awal itu kerap terjadi bentrok fisik antara ojek online alias ojol dan ojek pangkalan yang sudah bertahun-tahun mencari nafkah di lingkungannya. Tapi setelah melalui berbagai proses itu, Gojek tak terbendung lagi. Dari semula startup langsung melesat jadi unicorn, lalu jadi decacorn.

Perusahaan-perusahaan aplikasi lainnya menyusul pula dengan cepat. Hingga yang terjadi di lapangan adalah perang tarif. Mereka terus berlomba membuat inovasi, hingga meletuslah strategi "bakar duit".Setelah memantapkan operasional bisnis, tentu para investor dan modal ventura tak ingin investasinya hangus secara percuma.

Serangkaian strategi pun diupayakan; mulai dari menekan diskon, menaikkan tarif jasa, memperbanyak fitur layanan, merger, hingga go public.Gojek pun semula diupayakan merger dengan kompetitor utama, Grab. Tapi negosiasi buntu lantaran para founder tak sepakat soal posisi pemegang saham pengendali. Maka langkah merger bergeser ke sesama raksasa teknologi digital dalam negeri.

Kali ini PDKT-nya mulus. Bergabunglah Gojek dan Tokopedia ke dalam GoTo, sebagai satu platform besar yang memberikan layanan komplet di bidang e-commerce, on demand, hingga finansial.

Semoga dengan kehadiran GoTo kian banyak UMKM dilibatkan sebagai mitra, dan kian banyak produk dalam negeri ditransaksikan.

Perlu kebijakan afirmatif untuk membendung laju produk lintas-negara. Lebih sip lagi bila nanti GoTo go public, ada slot buat para driver dan UMKM mitra GoTo membeli saham dari IPO itu. Agar kemajuan bisnis GoTo juga bisa dinikmati para mitra yang turut membesarkannya.

Penulis : Ardian Taufik Gesuri

Pemimpin Redaksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×