Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tri Adi
Kalau ditanya kapan Indonesia tidak boleh lagi tergantung pada Sumber Daya Alam (SDA), jawaban saya adalah sejak hari ini. Bahkan lebih jauh lagi harusnya sejak dulu kita seharusnya tidak boleh lagi tergangung pada SDA untuk membangun perekonomian bangsa ini.
Menurut saya, SDA itu merupakan anugerah Tuhan. Tentu patut kita syukuri. Tapi manusia Indonesia juga harus berusaha mengolah pemberian Tuhan tersebut menjadi produk manufaktur yang bernilai tambah lebih atau tinggi.
Sebagai contoh, Arab Saudi saat ini sudah mulai menyadari itu. Meskipun julah penduduknya jauh lebih kecil daripada Indonesia, dan punya cadangan minyak yang melimpah, mereka mulai mengurangi ketergantungan pada minyak yang merupakan kekayaan alamnya. Apalagi dengan kita yang punya SDA terbatas, sementara jumlah penduduk besar.
Maka saya lebih mendorong agar kita segera melakukan transformasi industri secara cepat. Kita sudah tidak boleh tergantung pada SDA. Industrialisasi dan orientasi ekspor harus digiatkan dan menjadi menjadi strategi utama Indonesia. Mulai dari sekarang, semua sumber daya manusia, budget, modal, regulasi, organisasi harus di arahkan ke sana.
Transformasi ini harus didukung perubahan mindset bahwa bangsa ini tidak kaya SDA. Untuk itu, kita butuh investasi untuk pengembangan ekonomi kita.Dan hal itu akan tercapai bila kita mau melayani para investor dan pebisnis serta enterpreneur di bidang industri dan jasa. Kita harus susun aturan yang memudahkan semuanya. Jangan dipersulit!
Sebab harus kita akui, di beberapa sektor aturan kita masih lamban. Kita terkesan mempersulit masuknya investor yang akan menanamkan modal. Kondisi ini memperlambat proses masuknya investasi di dalam negeri. Kalau kita sudah menyadari tidak lagi tergantung pada SDA, maka semua pihak akan membuka tangan terhadap kehadiran investor. Sehingga produk-produk yang kita hasilkan pun dapat bernilai lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
