kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,43   -23,30   -2.42%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sama merah tapi beda


Rabu, 07 Februari 2018 / 10:57 WIB
Sama merah tapi beda


| Editor: Tri Adi

Ketika membaca tulisan ini, entah bagaimana suasana batin Anda. Senyam-senyum karena kemarin bisa memborong saham-saham bagus dengan harga terdiskon? Atau, sebaliknya, Anda tengah suntuk karena potensi gain di genggaman lenyap lagi gara-gara kemarin-kemarin belum take profit? Semoga Anda tak sedang galau karena terpaksa meng-cut-loss portofolio terseret merahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Anjloknya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama dua hari kemarin menjadi jeda mengagetkan di tengah laju rangkaian penciptaan rekor baru. Jeda? Ya, masih banyak orang berharap penurunan indeks yang cukup tajam Selasa kemarin (6/2) sekadar jeda, rehat, sebelum harga-harga saham di bursa lari menanjak kembali. Umumnya orang mengaitkan penurunan harga kali ini dengan kecenderungan global, bukan fundamental emiten. Sentimen sesaat, kira-kira begitu prediksi mereka.

Suasana serupa namun berbeda secara batiniah sedang berlangsung di pasar bitcoin (BTC). Sudah sebulan terakhir para trader dan spekulator terus menerus disuguhi pemandangan sendu saat melihat grafik harga. Harga matauang tersandi paling populer ini di bursa lokal (bitcoin.id) terus-menerus turun.

Sempat membal ke titik tertinggi tahun ini di Rp 255 juta per BTC (5/1), saat tulisan ini diketik (6/1) koin kripto sedang diperjualbelikan dengan kisaran harga Rp 90 jutaan per BTC. Kurs BTC terhadap rupiah sudah ambles sedalam 64% dalam kurun sebulan terakhir.

Para trader dan investor di pasar keuangan tentu paham bahwa fluktuasi harga adalah keniscayaan. Harga adalah cerminan harapan. Ketika harapan melambung melebihi nilai, maka harga jadi kemahalan. Sebaliknya ketika harapan melempem sampai di bawah nilai, harga menjadi terlalu murah. Koreksi yang berlangsung di antara dua kutub itu menjadikan harga berfluktuasi.

Oleh sebab itu, penurunan harga seperti sekarang dianggap sebagai sesuatu yang wajar oleh kalangan pasar saham. Sebagian investor malah berharap harga saham turun lebih dalam lagi sampai ke bawah nilai wajar, agar mereka bisa membeli saham incaran dengan diskon gede.

Namun, optimisme semacam itu tak mudah berjangkit di kalangan trader dan spekulator bitcoin. Maklum, sampai kini tak ada patokan umum untuk menakar nilai wajar bitcoin. Orang tak pernah tahu apakah harga bitcoin saat ini masih kemahalan, sudah kemurahan, atau wajar. Yang ada sekadar harapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×