kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas Baru


Selasa, 21 Juli 2020 / 09:35 WIB
Satgas Baru
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Kasus baru positif korona di Indonesia masih belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal menurun grafiknya. Setiap hari tambahan kasus positif korona dalam beberapa pekan terakhir ini lebih dari 1.200 kasus baru.

Senin (20/7), ada tambahan 1.693 kasus baru yang terinfeksi korona di Indonesia, sehingga total menjadi 88.214 kasus. Jumlah kasus infeksi korona di Indonesia bahkan sudah melampaui China yang menjadi lokasi awal wabah korona merebak dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Tambahan kasus baru korona yang masih tinggi karena makin banyak spesimen yang diperiksa. Tapi, boleh jadi juga karena penularan yang makin tinggi akibat pelonggaran pembatasan dan kendurnya disiplin masyarakat.

Wabah korona yang belum kunjung mereda ini makin menyulitkan ekonomi Indonesia untuk pulih cepat. Bahkan, Bank Indonesia (BI) memprediksi pemulihan ekonomi Indonesia akan berjalan lebih lambat dari perkiraan semula.

Menurut Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, grafik pemulihan ekonomi Indonesia bahkan bisa menyerupai huruf U atau U-Shaped lantaran puncak pandemi korona masih belum terlihat. Padahal, sebelumnya pemerintah dan bank sentral masih optimistis kalau grafik pemulihan ekonomi bisa mirip huruf V alias V-Shaped.

Kurva U menandakan ekonomi akan turun tajam namun pulihnya memakan waktu atau lebih lambat karena akan lama landai di bawah sebelum akhirnya kembali naik.

Sementara kalau pemulihan ekonomi grafiknya seperti huruf V berarti ekonomi Indonesia turun tajam tetapi juga akan bisa recovery dengan cepat.

Kunci pemulihan ekonomi memang ada di penanganan wabah korona. Semakin cepat wabah teratasi, proses pemulihan ekonomi bisa semakin cepat. Sebaliknya kalau pandemi korona masih berlanjut apalagi kalau sampai muncul gelombang kedua, pemulihan ekonomi kita akan semakin lama.

Mungkin itu sebabnya, Presiden Jokowi sampai membentuk tim khusus satuan tugas (satgas) atau gugus tugas untuk pemulihan ekonomi nasional dan penanganan korona. Dua tugas yang dikoordinasikan menjadi satu sekaligus, mengendalikan wabah korona dan memulihkan ekonomi nasional.

Semoga saja pembentukan satgas baru ini bisa membantu mempercepat penanganan wabah korona dan tidak menambah keruwetan masalah baru.

Penulis : Khomarul Hidayat

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×