kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Seberapa tua


Rabu, 30 Mei 2018 / 11:49 WIB
Seberapa tua


Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Tri Adi

Di tengah heboh berita Rapat Dewan Gubernur (Insidentil) Bank Indonesia yang dilaksanakan hari ini, Rabu (30/5), tidak banyak yang tahu bahwa Selasa (29/5) diperingati pula sebagai Hari Lansia (Lanjut Usia).

Seberapa tua orang disebut lansia?

Banyak orang berpendapat, semakin maju negaranya, kian panjang dan sejahtera pula penduduknya. Maka, kalau pertanyaan seberapa tua lansia itu kita lontarkan di Jepang, paramedis akan menjawab : 75 tahun. Benar, warga Jepang yang berumur 75 tahun sampai 89 tahunlah yang disebut old. Adapun umur 65 tahun sampai 74 tahun dikatakan pre-old.  Lebih dari 89 tahun sebutannya super old. Sampai sekarang, Jepang merupakan negara dengan rasio lansia terbanyak di dunia, yakni mencapai 27,7% dari 127,1 juta penduduk mereka.

Singapura, tahun ini juga dikabarkan mengalami statistik kependudukan yang unik, yakni prosentase jumlah penduduk yang umurnya lebih dari 65 tahun sama dengan penduduk usia 15 tahun ke bawah. Hal ini mengkhawatirkan negara tersebut, karena secara jangka panjang membahayakan populasi mereka.  

Sedangkan di Indonesia, jumlah lansia masih wajar. Patokan lansia Indonesia adalah mereka yang berumur lebih dari 60 tahun. Pada tahun 2015, jumlahnya 22 juta dan tahun 2025, Kementerian Sosial memperkirakan jumlah lansia di Indonesia mencapai 33,7 juta jiwa atau 11,8% dari populasi.

Di Jepang, tahun 2012, mereka mencatat ada 1,69 juta lansia tinggal di panti wreda. Sisanya tinggal sendiri atau bersama keluarga. Belakangan, disinyalir makin banyak lansia yang tinggal sendiri.

Kemensos Indonesia mencatat bahwa 67% lansia negara ini tidak terlantar. Namun, ada 10% warga lansia yang hidupnya terlantar. Kita toh sering melihat di media sosial atau media massa yang meliput warga lansia yang hidup sendiri di rumah tak layak huni.

Pemerintah punya solusi untuk warga lansia terlantar, misalnya dengan rehabilitasi sosial lansia. Tapi aksi ini hanya mencakup 40.300 orang saja. Lagipula, selain keluarga, ada home care, pendamping lansia, tenaga sosial yang mungkin belum begitu dikenal masyarakat.

Rata-rata lansia jaman now tidak mau menyusahkan keluarga. Maka, di sinilah sebaiknya Pemerintah menyosialisasikan berbagai layanan tadi. Ada pemerintah provinsi yang sudah menyediakan bantuan untuk lansia, seperti DKI Jakarta. Semoga  Pemda lain pun melakukan hal itu.

Hendrika Y.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×