kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap-siap Asian Games


Senin, 30 Juli 2018 / 14:42 WIB
Siap-siap Asian Games


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Tri Adi

Perhelatan olahraga antarnegara Asia segera dimulai. Walau Indonesia negara besar di Asia, tapi tidak pernah masuk sebagai tim pengumpul medali yang diperhitungkan. Banyak atlet di tim langganan juara seperti China, Jepang, atau Korea Selatan terlalu tangguh untuk dikalahkan. Tak heran kita enggan menjadi tuan rumah untuk pesta olahraga Asia ini.

Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 56 tahun lalu, saat Presiden pertama RI berkuasa. Tahun ini Asian Games akan kembali digelar di Jakarta dan Palembang. Apakah kita sudah siap?

Harus diakui Palembang lebih siap menjadi tuan rumah dibandingkan Jakarta. Mungkin karena venue di Jakarta jauh lebih banyak, sementara terdapat begitu banyak masalah di ibukota ini. Pembangunan LRT yang terlambat, salah satunya. LRT Jakarta awalnya direncanakan jadi transportasi para atlet Asian Games sehingga mereka bisa sampai tepat waktu di tempat bertanding.

Solusi mengatasi masalah itu tampak sebagai jalan pintas. Para atlet akan lewat jalan biasa ditambah aturan kendaraan bernomor ganjil-genap diperpanjang waktu dan lokasi. Harapannya, jumlah kendaraan di Jakarta yang biasa membuat kusut jalanan itu bisa berkurang 50% sehingga rombongan atlet tepat waktu sampai tujuan.

Sementara urusan ganjil-genap belum tuntas, makin dekat hari H makin banyak masalah yang muncul dan kita melihat makin banyak kericuhan, kadang pameran kekonyolan antara pemerintah pusat dan DKI Jakarta. Ada masalah Kali Item yang ditutup waring dan disemprot pewangi, ada urusan bambu untuk bendera negara-negara Asia, ganjil-genap untuk roda dua, dan siapa yang tahu masalah apa lagi yang akan muncul.

Masalah-masalah itu bukan masalah besar untuk warga Jakarta. Trotoar sempit dan kumuh dipenuhi pedagang, kemacetan parah, sungai bau dan mampat, polusi udara yang parah. Semuanya adalah hal biasa untuk warga Jakarta.

Tapi pada saat kita menerima tamu istimewa, semua masalah itu harus diselesaikan dengan segera. Kami sebagai warga Jakarta hanya ingin menjadi warga yang bangga menyambut para tamu dari negara raksasa Asia itu. Sambil berharap siapa tahu setelah perhelatan itu selesai, kami bisa tetap bisa menikmati standar keamanan dan kenyamanan kota yang jauh lebih baik. Urusan siapa yang paling berjasa, rasanya kami semua cukup memahami persoalan dari kericuhan beberapa pekan terakhir.•

Djumyati Partawidjaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×