kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sistemik bagi Mereka


Kamis, 23 Januari 2020 / 09:04 WIB
Sistemik bagi Mereka
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Proses hukum asuransi Jiwasraya terus berlangsung. Beberapa orang sudah jadi tersangka. Kejaksaan Agung (Kejagung) menudingkan pasal-pasal korupsi kepada mereka.Penanganan kasus Jiwasraya yang menurut Kejagung merugikan negara senilai Rp 13,7 triliun mungkin dilihat sebagian pihak sebagai hal yang istimewa.

Selama beberapa tahun terakhir jarang-jarang Kepolisian atau Kejagung memproses kasus korupsi dengan nilai segede itu. Biasanya penanganan kasus-kasus korupsi terkumpul di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Seperti biasa, kasus sebesar ini ibarat nyala lampu petromaks di tengah kebun. Pancaran sinarnya menarik ratusan serangga untuk merubung. Lihat saja, ketika proses hukum masih berlangsung, DPR berinisiatif cawe-cawe secara politis. Kini DPR sedang "terpecah" ke dalam dua aliran. Sebagian anggota ingin membentuk Panitia Kerja (panja), sebagian yang lain hendak membentuk Panitia Khusus (Pansus) atas kasus Jiwasraya.

Entah berkaitan dengan rencana campur tangan politik tersebut atau tidak, belakangan muncul wacana bahwa kasus Jiwasraya berpotensi sistemik. Istilah "sistemik" ini segera memantik ingatan khalayak terhadap Bank Century.

Alasan utama bail out terhadap Bank Century pada lebih satu dekade silam adalah dampak sistemik. Jika Century dibiarkan bangkrut, industri keuangan dan ekonomi Indonesia ikut jebol. Begitu kita-kira gampangnya.

Lalu, benarkah kasus Jiwasraya bersifat sistemik? Kalau Jiwasraya bangkrut, industri keuangan dan ekonomi negeri ini turut hanyut?

Silakan saja pemerintah atau Otoritas Jasa Keungan (OJK) berargumen. Untuk menentukan kasus ini sistemik atau tidak, pasti ada aturan yang bisa jadi acuan. Namun, kini, bisa dipastikan, sebagian nasabah produk saving plan Jiwa sudah merasakan dampak gagal bayar Jiwasraya kepada mereka.

Kepada Tabloid KONTAN, seorang pensiunan berusia 60-an tahun berkisah bahwa dia terpaksa bekerja lagi menafkahi keluarga. Seluruh uang pesangon terbenam dalam produk bodong Jiwasraya tersebut.

Kasus Jiwasraya tentu tampak eksotis secara hukum maupun politik. Menggairahkan. Namun, siapapun yang tergiur ingin turut eksis dari kasus ini mesti ingat bahwa para nasabah Jiwasraya sudah merasakan dampak sistemiknya. Sepantasnya nasib mereka yang masih terkatung-katung menanti pencairan duitnya mendapat perhatian dan solusi yang memadai.

Penulis : Hasbi Maulana

Managing Editor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×