kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Jokowi menyusun kabinet


Kamis, 15 Agustus 2019 / 09:33 WIB
Strategi Jokowi menyusun kabinet


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Tri Adi

Gambaran susunan kabinet pemerintahan Joko Widodo periode kedua mulai tampak. Parpol hanya akan mengisi 45% kabinet Jokowi. 55% sisanya akan diisi oleh profesional.

Presiden terpilih 2019–2024 tersebut juga melakukan sedikit perubahan di susunan kabinetnya. Nantinya, bakal ada kementerian yang khusus menangani investasi.

Menilik sekilas wajah kabinet pemerintahan Jokowi di periode kedua, keputusan tersebut masih tampak market friendly, sesuai ekspektasi pelaku pasar. Ada harapan, dengan nomenklatur tersebut, pemerintah masih fokus ke pertumbuhan ekonomi, pengembangan investasi hingga infrastruktur.

Apalagi, pelaku pasar menilai pemerintahan Jokowi di lima tahun pertama cukup baik. Meski tidak sempurna dan masih ada kekurangan, pelaku pasar tampak menyukai formula pemerintahan Jokowi di lima tahun pertama.

Pekan lalu, British Chamber of Commerce mengungkap hasil survei terhadap pebisnis asal Eropa di Indonesia. Hasil survei tertuang dalam Business Confidence Index 2019.

Para pebisnis dari Eropa terutama memandang positif perkembangan infrastruktur dalam negeri. Dari 780 responden pengusaha, sekitar 80% memiliki pandangan positif terkait ketersediaan infrastruktur.

Jumlah tersebut meningkat 14% dibandingkan survei serupa yang dilakukan tahun lalu, di mana cuma 66% responden yang memiliki pandangan positif. Di 2017, malah cuma 47% responden yang positif.

Survei tersebut juga menunjukkan, pebisnis asal Eropa berpendapat pemerintah berhasil memperbaiki hubungan dengan pebisnis. Kekhawatiran terhadap rintangan bisnis dari sisi aturan hukum, birokrasi kompleks dan aturan pajak serta cukai turun.

Komunikasi pemerintah dan pebisnis juga dinilai membaik dan cukup menghasilkan keputusan pro bisnis. Pemerintah juga dianggap mampu menerapkan aturan bisnis dengan efektif.

Jadi, dari sisi investasi, rencana nomenklatur Jokowi di era kedua pemerintahannya cukup mendukung harapan pasar. Tentu saja, harapannya kegiatan investasi di tanah air, baik investasi di pasar riil maupun di pasar modal, dari dalam maupun luar negeri, bisa mendorong ekonomi tumbuh.

Satu lagi yang jadi perhatian pasar, yakni sosok menteri keuangan. Pasar berharap, Jokowi memiliki calon menkeu yang punya strategi moneter mumpuni untuk menghadapi sentimen global. ♦

Harris Hadinata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×