kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sulit, untuk tahan lama itu sulit


Jumat, 12 Juli 2019 / 15:04 WIB
Sulit, untuk tahan lama itu sulit


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Tri Adi

Kemarin, Kamis (11/7), harga saham Bank BRI mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Saham berkode BBRI di BEI ini menutup perdagangan pada harga Rp 4.510 per saham.

Rekor baru ini tercapai cuma sehari setelah rekor baru sebelumnya tercipta pada harga Rp 4.470 per saham (10/7). Sebelumnya lagi, rekor tertinggi tercapai pada April lalu, saat harga BBRI mencapai Rp 4.460 per saham.

Saham Bank BRI pernah mengalami dua kali pemecahan saham (stock split), yaitu pada Januari 2011 dan November 2017, masing-masing dengan rasio 1:5. Akibatnya, harga saham BRI saat ini hanya sepersepuluh dari "harga seharusnya" andai BBRI tak pernah mengalami pemecahan jumlah saham. Atau, agar lebih mudah membayangkan pertumbuhan harga saham ini, harga rekor di atas sebetulnya setara dengan Rp 45.100 per saham.

BRI melepas sebagian sahamnya ke publik pada 10 November 2003 dengan harga Rp 875 per saham. Itu berarti, pada harga penutupan kemarin saham BBRI sudah melompat setinggi 5.084%, terhitung selama hampir enam belas tahun.

Setiap kali ada kabar sebuah saham mencapai rekor tertinggi anyar, sebagian orang berandai-andai memiliki sebagian sahamnya. Tak terkecuali dengan saham BBRI ini. Mengetahui tren naik harga saham BRI ini, ada orang yang lantas mengambil kalkulator untuk menghitung potensi keuntungan yang dinikmati pemilik saham yang identik dengan nasabah pedesaan tersebut.

Keuntungan terbesar jelas akan dinikmati oleh mereka yang membeli saham bank plat merah ini sejak IPO dan belum menjualnya, yaitu potensi laba 5.084%. Namun, bukan cuma investor pengempit saham ini sejak awal yang untung besar. Mereka yang baru belakangan punya BBRI masih bisa tertawa gembira.

Sekadar gambaran, orang yang belanja saham ini pada 10 Januari 2006 akan menikmati laba 1.218,71%. Jika temannya baru masuk empat tahun kemudian (2010), dia kebagian potensi untung 485,71%. Bahkan, orang yang punya BRI sejak awal tahun ini, masih kecipratan 20,27%.

Masalahnya, seberapa banyak investor yang benar-benar tahan memegang saham berlama-lama?

Para investor jawara bilang, waktu adalah sahabat investor.

Sebuah pepatah sederhana, namun sulit diikuti oleh sembarang orang. Tak selalu karena keserakahan dan ketakutan secara mental, kerap pula karena terdesak kebutuhan yang memaksa orang mencairkan portofolio mereka.♦

Hasbi Maulana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×