kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak realistis


Selasa, 12 Desember 2017 / 11:28 WIB
Tak realistis


| Editor: Tri Adi

Putusan mengejutkan datang dari Pengadilan Depok, Jawa Barat. Hakim memutuskan: pendiri Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Salman Nuryanto alias Dumeri mendapat ganjaran hukum lebih berat dari tuntutan.  Yakni penjara 15 tahun, denda Rp 200 miliar, subsider 6 bulan.

Vonis ini lebih berat juga jatuh ke 26 leader KSP Pandawa yakni 8 tahun bui dengan dende Rp 50 miliar, subsider 5 bulan.  Alasan hakim atas memberikan vonis tersebut  agar ada efek jera bagi pelaku investasi bodong yang telah merugikan banyak nasabah.  Koperasi Pandawa semisal, bisa memperdaya 28.489 nasabah dengan total tagihan mencapai Rp 4 triliun!

Tawaran investasi  nyaris tak pernah bisa lenyap dalam kehidupan bermasyarakat. Muncul dengan aneka tawaran, tawaran investasi dengan imbal hasil selangit memang menggiurkan banyak orang. Utamanya: mereka yang tak tersentuh literasi keuangan.

Data Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut:  kasus investasi bodong menimbulkan kerugian dana nasabah hingga Rp 105,81 triliun terhitung sejak 2007-2017. Jumlah ini bukan mustahil bakal  membesar lantaran diyakini kasus investasi bodong masih banyak yang belum terungkap.

Padahal, di banyak kasus terbukti, sebagian besar dana nasabah tersebut lenyap tanpa bekas. Meski begitu, masih saja ada orang menerima tawaran investasi  yang tergiur denngan imbal hasil tinggi. Urusan masuk akal atau tidak imbal hasil yang ditawarkan, acap tak jadi pertimbangan saat menerima tawaran investasi.  Ini barangkali lantaran harapan masyarakat atas hasil investasi juga tinggi.  

PT Schroder Investment Management: Investor Global Schroder (SIGS) 2017 membuktikan itu.  Hasil riset itu menyebut:  mayoritas masyarakat global memilih investasi pada saham, obligasi, atau komoditas. Saat bersamaan, sebagian besar punya ekspektasi imbal hasil tak realistis. Sebanyak 93% masyarakat global ingin portofolio investasinya mendatangkan imbal hasil 10,2% per tahun. Di kawasan Asia, 93% ingin imbal hasil tahunan sebesar 11,7%.  

Lebih tinggi lagi di Indonesia, 98% masyarakat berharap mendapatkan imbal hasil 17,1%. Presiden Direktur Schroder Investment Management Indonesia, Michael T. Tjojadi mengatakan, ekpektasi imbal hasil ini kurang realistis. Sebab, indeks MSCI World hanya memberi imbal hasil 7,2% per tahun dalam 30 tahun terakhir.                                                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×