Reporter: Abdul Basith | Editor: Tri Adi
Kenaikan tarif jalan tol yang dilakukan operator perlu memerhatikan syarat di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15/2005 tentang Jalan Tol. Pasal 68 ayat 1 menyatakan, penyesuaian tarif dapat dilakukan setiap dua tahun sekali dengan melihat pengaruh inflasi yang terjadi.
Penyesuaian tarif jalan tol juga perlu melihat capaian pelayanan minimal dari tol tersebut. Penyesuaian tarif dapat dilakukan selama operator jalan tol mampu menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan PP No. 15/2005.
Dalam kacamata konsumen, SPM merupakan sudut pandang yang penting dalam melihat kenaikan tarif jalan tol ini layak atau tidak. Untuk itu, operator jalan tol perlu mempublikasikan apakah jalan tol tersebut sudah mencapai standar tersebut.
Salah satu komponen SPM yang diinginkan konsumen pengguna jalan tol adalah soal data antrean kendaraan di gerbang tol. Penumpukan dan antrean kendaraan di dalam jalan tol menunjukkan bahwa operator jalan tol belum mampu memenuhi SPM.
Antrean ini akan berdampak pada rata-rata kecepatan kendaraan yang bisa dipacu oleh pengguna jalan tol. Sehingga muncul efisiensi waktu yang menjadi alasan orang menggunakan jalan tol tersebut.
Kenaikan tarif tak hanya melihat kualitas jalan dan pelayanan yang diberikan oleh operator. Kenaikan tarif jalan tol yang paling penting adalah masih mengakomodasi kemampuan membayar konsumen.
Kenaikan tarif jalan tol memang perlu mempertimbangkan kemampuan bayar pengguna jalan tol. Penerapan tarif yang tidak sesuai dengan kemampuan bayar akan membuat penggunaan jalan tol tidak sesuai peruntukan pembangunannya.
Alih-alih mendorong efisiensi dan menekan biaya logistik, kenaikan tarif jalan tol yang terlalu tinggi, justru menjadi beban tambahan. Contoh yang paling mudah dapat kita lihat pada penentuan tarif jalan tol Trans Jawa yang ditujukan untuk mempercepat arus logistik. Namun, tarif yang tinggi terutama untuk golongan truk, membuat jalan tol tersebut tak diminati truk.•
Tulus Abadi
Ketua Pengurus Harian YLKI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News