kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ternyata, tiket memang mahal


Selasa, 11 Juni 2019 / 13:28 WIB
Ternyata, tiket memang mahal


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Tri Adi

Apa benar harga pesawat tiket domestik saat ini mahal? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab secara gamblang karena ada banyak penentu harga tiket.

Empat faktor yang paling sering dikutip sebagai penentu harga tiket adalah tingkat persaingan, pasokan, permintaan serta harga minyak.

Tingkat persaingan yang identik dengan seberapa banyak pemain yang ada jelas akan mempengaruhi pasokan. Namun faktor pasokan juga disebut karena kenyataannya pasokan yang tersedia di tiap rute tidak selalu proporsional.

Bahkan, di satu rute yang sama sekali pun, pasokan akan bisa berfluktuasi naik-turun. Di musim liburan, misal, pasokan cenderung bertambah karena maskapai mengantisipasi kenaikan penumpang.

Nah, permintaan dan dua faktor sebelumnya juga memiliki kaitan. Di saat tingkat persaingan ketat, dan pasokan tinggi, permintaan umumnya juga ikut meningkat. Begitu pula sebaliknya.

Mencari kaitan harga minyak dengan harga tiket pesawat paling mudah untuk dibayangkan. Kalau harga minyak mentah sedang tinggi, otomatis avtur yang merupakan bahan bakar pesawat harganya ikut naik. Demikian juga harga tiket.

Bagi mereka yang menjalankan bisnis airlines, penggerak harga tiket ternyata tidak cuma empat faktor itu saja. Ada faktor lain, termasuk variasi dari keempat faktor di atas yang ikut menentukan harga tiket pesawat.

Nah, pemerintah sudah berulang kali berupaya mencoba mengotak-atik variabel penentu harga tersebut. Kenyataannya? Hingga pekan lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui harga tiket belumlah menukik seperti yang diharapkan.

Pemerintah pun melontarkan gagasan mengundang pemain baru untuk meningkatkan persaingan di dunia penerbangan. Gagasan yang sejatinya sudah pernah kita alami sekitar belasan tahun lalu. Di masa itu kehadiran pemain baru memang mendorong harga tiket turun.

Namun yang patut dicatat, situasi itu tidak bertahan lama. Yang terjadi kemudian nyaris seluruh pemain baru tergulung oleh kesulitan keuangan. Industri penerbangan pun mengalami konsolidasi hingga tersisa dua pemain besar.

Gagasan mengundang pemain baru juga sepertinya sulit terwujud. Di berbagai belahan dunia, era tiket pesawat murah seperti 15 tahun lalu, sudah berlalu. Yang terjadi kini di luar negeri, mirip situasi di dalam negeri, yaitu industri penerbangan melakukan konsolidasi.♦

Thomas Hadiwinata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×