kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total Football


Sabtu, 17 Oktober 2020 / 20:34 WIB
Total Football
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Strategi total football diperkenalkan tim nasional Belanda dan mencapai puncak kejayaannya pada 1988. Kala itu, Marco van Basten dan kawan-kawan sukses menjadi kampiun Piala Eropa.

Filosofi total football adalah semua pemain bisa menyerang sekaligus bertahan. Kemampuan menyerang dan bertahan para pemain merata. Mereka selalu bergerak dan mengerti kapan harus menyerang, kapan memilih untuk bertahan.

Namun untuk menjalankan siasat total football dengan efektif, sebuah tim membutuhkan pemain yang memiliki determinasi dan skill mumpuni. Sederhananya, tim bukan hanya membutuhkan pemain yang kuat, cepat dan napas panjang, namun juga mutlak memerlukan pemain yang memiliki kemauan dan inteligensi tinggi.

Di masa pandemi korona (Covid-19), tak ada salahnya para pebisnis mempertimbangkan strategi out of the box semacam total football jika ingin keluar dari jeratan krisis. Di masa darurat, kita butuh orang-orang yang berani keluar dari pakem. Singkatnya, kita butuh strategi luar biasa untuk mengatasi persoalan yang luar biasa ini.

Belakangan ini, ada fenomena para peritel F&B "turun gunung". Mereka yang biasanya berjualan di dalam pusat belanja maupun gerai stand alone yang megah, kini harus "mangkal" dan bersaing dengan para pedagang kaki lima.

Pizza Hut adalah satu dari sederet peritel F&B yang turun gunung menjajakan dagangannya. Ada pula Breadlife Bakery yang juga menyapa konsumen di pinggir jalan.

Jika ingin bertahan, strategi jemput bola memang keniscayaan bagi para peritel yang mayoritas gerainya berada di pusat belanja. Maklumlah, sejak kebijakan pembatasan sosial bergulir pada Maret lalu, peritel kehilangan kesempatan meraup pendapatan. Gerai restoran dilarang berjualan di lokasi (dine-in)hanya mengandalkan take-away dan delivery order. Padahal dine-in menjadi mesin uang bagi jaringan resto yang punya banyak gerai di dalam mal.

Berjualan di pinggir jalan tentu bukanlah satu-satunya strategi yang diterapkan para peritel. Opsi A sampai Z semestinya sudah masuk dalam daftar agenda mereka untuk keluar dari amukan korona.

Kata kuncinya adalah kreativitas dan inovatif. Apabila strategi total football tak juga "nendang", maka pilihan logis adalah catenaccio ala timnas Italia, memasang gerendel untuk bertahan dari serangan krisis. Efisiensi di sana sini sambil menunggu wabah korona mereda dan tampil sebagai pemenang.

Penulis : Sandy Baskoro

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×